Yang tersembunyi penyebab kegelapan hidup

            Makin jauh waktu berjalan, manusia kian bingung meraih kebahagiaan. Mata manusia kian kabur terhadap jalan yang menuju ke sana. Telinga manusia kian tuli terhadap suara-suara petunjuk. Makna sejati suatu kebahagiaan makin terpolusi.
            Usia manusia makin pendek, tersita oleh aktifitasnya untuk mengejar bayangannya sendiri. Ia berlari, bayangan itu pun berlari. Ia diam, bayangan itu pun diam.
            Kita memang sosok manusia yang sombong, merasa memiliki hak untuk menentukan hari esok, merasa berhak untuk menetapkan apa yang harus terjadi dan apa yang tidak harus terjadi pada esok hari.
            Kita pun menjadi manusia yang selalu berburuk sangka kepada Tuhan, merasa dirinya tidak diperhatikan Tuhan, dizalimi Tuhan, selalu was-was resah gelisah menghadapi hari esok, takut jika dirinya menjadi manusia sengsara esok hari, takut tidak memiliki ini itu, takut menjadi ini itu.
            Seperti kita saja yang jadi Tuhan, merasa paling benar, merasa bahwa apa yang terfikirkan adalah adalah yang paling benar, yang harus terjadi esok hari. Kita jatuh ke dalam sebuah pusaran yang menghinakan, yang kita buat sendiri, yang menjerumuskan, menghanyutkan diri kita sendiri…
            Kapankah datangnya kesadaran wahai jasad yang bernyawa, yang memiliki pikiran dan perasaan, yang memiliki pendengaan dan penglihatan. Sadarlah bahwa Engkau tidak berhak atas apapun, engkau tidak memiliki kuasa apapun.
            Allah lah Yang Maha Berkuasa, Allah yang menggenggam segala kekuasaan, yang memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang dikehendakiNya, yang memuliakan siapapun yang dikehendakiNya, yang menghinakan siapapun yang dikehendakiNya, yang berkuasa atas segala makhluk. Dia di atas segalanya.


0 comments:

Post a Comment

Assalamu'alaikum






Free Blog Content







ShoutMix chat widget